Pertemuan 6 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Ppt
Pertemuan 6: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Pada pertemuan keenam ini, kita akan membahas tentang siklus akuntansi perusahaan jasa. Siklus akuntansi adalah rangkaian proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencatat, mengklasifikasikan, meringkas, dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode tertentu.
Pertemuan 6 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa ppt
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual jasa atau pelayanan kepada pelanggan, tanpa menghasilkan barang fisik. Contoh perusahaan jasa adalah perusahaan konsultan, perusahaan asuransi, perusahaan perbankan, dan lain-lain.
Siklus akuntansi perusahaan jasa terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
Identifikasi dan pencatatan transaksi keuangan.
Penggolongan transaksi keuangan ke dalam akun-akun yang sesuai.
Pembuatan jurnal umum dan buku besar.
Pembuatan neraca saldo.
Pembuatan ayat jurnal penyesuaian dan neraca saldo setelah penyesuaian.
Pembuatan laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.
Pembuatan ayat jurnal penutup dan neraca saldo setelah penutupan.
Untuk memahami lebih lanjut tentang siklus akuntansi perusahaan jasa, silakan unduh materi presentasi berikut ini:
Pertemuan 6 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa ppt
Semoga materi ini bermanfaat bagi Anda. Terima kasih.
Salah satu transaksi keuangan yang sering terjadi pada perusahaan jasa adalah pendapatan jasa. Pendapatan jasa adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari menjual jasa atau pelayanan kepada pelanggan. Pendapatan jasa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Pendapatan jasa tunai, yaitu pendapatan jasa yang diterima perusahaan pada saat jasa atau pelayanan diberikan kepada pelanggan.
Pendapatan jasa kredit, yaitu pendapatan jasa yang belum diterima perusahaan pada saat jasa atau pelayanan diberikan kepada pelanggan, tetapi akan diterima di masa depan.
Pendapatan jasa tunai dicatat sebagai debit kas dan kredit pendapatan jasa. Pendapatan jasa kredit dicatat sebagai debit piutang usaha dan kredit pendapatan jasa. Contoh transaksi pendapatan jasa adalah sebagai berikut:
TanggalKeteranganDebitKredit
1 Januari 2023Perusahaan menerima uang tunai Rp10.000.000 dari pelanggan untuk jasa konsultasi yang telah diberikan.Kas Rp10.000.000Pendapatan Jasa Rp10.000.000
15 Januari 2023Perusahaan memberikan jasa asuransi kepada pelanggan dengan nilai premi Rp5.000.000 yang akan dibayar dalam 30 hari.Piutang Usaha Rp5.000.000Pendapatan Jasa Rp5.000.000
Transaksi-transaksi pendapatan jasa harus dicatat dengan benar dan tepat agar laporan keuangan perusahaan dapat mencerminkan kinerja dan posisi keuangan perusahaan secara akurat.
Selain pendapatan jasa, perusahaan jasa juga dapat memiliki biaya-biaya operasional yang berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan. Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan aktivitas usaha sehari-hari. Biaya operasional dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Biaya operasional tunai, yaitu biaya operasional yang dibayar perusahaan pada saat biaya tersebut terjadi.
Biaya operasional kredit, yaitu biaya operasional yang belum dibayar perusahaan pada saat biaya tersebut terjadi, tetapi akan dibayar di masa depan.
Biaya operasional tunai dicatat sebagai debit biaya dan kredit kas. Biaya operasional kredit dicatat sebagai debit biaya dan kredit utang usaha. Contoh transaksi biaya operasional adalah sebagai berikut:
TanggalKeteranganDebitKredit
5 Januari 2023Perusahaan membayar gaji karyawan sebesar Rp8.000.000 dengan uang tunai.Biaya Gaji Rp8.000.000Kas Rp8.000.000
20 Januari 2023Perusahaan menerima tagihan listrik sebesar Rp2.000.000 yang akan dibayar dalam 15 hari.Biaya Listrik Rp2.000.000Utang Usaha Rp2.000.000
Transaksi-transaksi biaya operasional harus dicatat dengan benar dan tepat agar laporan keuangan perusahaan dapat mencerminkan kinerja dan posisi keuangan perusahaan secara akurat. c481cea774